DENPASAR, BALIPOST.com - Gubernur Bali, Wayan Koster meluangkan waktu liburnya dengan bertatap muka sekaligus mendengarkan aspirasi dari Komunitas Kreatif
> Bali Wujudkan Ekonomi Kerthi Bali, Koster Gubernur Serap Aspirasi Komunitas Digital. Kreatif
Koster Gubernur memberikan apresiasi kepada seluruh para Komunitas Kreatif Digital yang telah memanfaatkan teknologi digital di dalam menuangkan hasil karya seni dan budayanya. Joko Widodo pada 3 Desember 2021 dengan Peta nama Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru. Hal itu sangat sejalan dengan konsep Ekonomi Kerthi Bali yang telah disusunnya dan diluncurkan secara resmi oleh Presiden Ir. RI,
Gubernur Menurut asal Desa Sembiran, Buleleng jni perkembangan teknologi digital yang begitu pesat di Pulau Bali, ternyata telah direspons oleh generasi muda di Bali dengan sangat cepat dan berkembang secara alamiah. Dihadapan pelaku digital kreatif Gubernur ini, Koster mengatakan pandemi COVID-19 telah merubah cara kerja dan berfikir kita dalam tatanan kehidupan di berbagai aspek yang didorong bergerak cepat untuk bekerja dengan memanfaatkan Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), termasuk digital. teknologi
hal Atas itulah, saya di dalam pembangunan Bali ada misi untuk mengembangkan sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing tinggi, yaitu berkualitas dan berintegritas, bermutu, profesional dan bermoral serta memiliki jati diri yang kokoh yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Krama Bali,” ujar orang nomor satu di Pemprov ini. Bali “Atas kondisi ini, saya lantas berfikir bahwa kalau melihat sejarah Bali, dimana orang Bali termasuk kategori ras unggul. Di saat saya sebelum menjadi gubernur bali dan membuat visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ serta membaca dalam lontar, saya temukan bahwa orang Bali itu adalah unggul. orang
Sektor Yaitu, Pertanian dalam arti luas dengan Sistem Pertanian Organik; Sektor Kelautan dan Perikanan; Sektor Industri; Sektor IKM, UMKM, dan Koperasi; Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital; dan Sektor Pariwisata Berbasis Budaya dan Berorientasi pada Kualitas. Belajar dari pandemi yang telah memberikan ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi di Bali, mengingat Bali ekonomi yang lebih dari 54 persen didominasi oleh sektor pariwisata dan sangat rentan atas bencana alam hingga bencana yang direncanakan, seperti Bom Bali I dan Bom Bali II, Pemerintah Provinsi Bali di era kepemimpinan Gubernur Koster menyusun konsep Ekonomi Kerthi Bali terdiri atas 6 pilar unggulan. sektor
teknologi Sehingga digital harus kita berdayakan untuk mempromosikan dan memperkuat sumber daya lokal dan teknologi digital kita manfaatkan untuk memperkuat budaya Bali, bukan malah menekan dan mematikan Bali,” budaya ujar mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini. “Dalam Konsep Ekonomi Kerthi Bali, saya telah masukkan Sektor Ekonomi Kreatif Digital. dan
itu, Untuk Gubernur Bali jebolan ITB ini berkomitmen memberdayakan Komunitas Kreatif Digital dengan dibuatkan regulasi dan segera mengimplementasikan program Bali Digital Festival yang akan berlangsung pada 8-10 April 2022 mendatang dan berlangsung tepat pada Rahina Tumpek (Saniscara Landep Kliwon Landep), 9 April 2022. Gubernur Koster mengungkapkan Ekonomi Kerthi Bali yang bertujuan untuk mewujudkan Bali berdikari dalam bidang ekonomi ini dijadikan percontohan dalam transformasi perekonomian oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI, Monoarfa. Suharso
Digital “Bali Festival yang berlangsung pada Rahina Tumpek Landep bertujuan untuk memuliakan munculnya kekuatan dan ketajaman berpikir menjadi yang sumber kehidupan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Bali,” tandas Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi ini. Bali
sekarang Namun menjadi momentum yang tepat bagaimana memindahkan transaksi itu ada di Bali. Dalam aspirasinya, Komunitas Startup, Surya menyebutkan COVID-19, sebelum uang yang beredar di Bali untuk pariwisata itu rata-rata hampir 80 persen ada di luar bukan Bali. di
satunya Salah dengan membangun sinergi dengan dan startup membangun industri kreatif teknologi. melalui
Gamer, Komunitas Arif menyampaikan sebelum pandemi, game telah menjadi industri terbesar di dunia. Sehingga dalam jangka 10 tahun industri game ini akan naik sampai 3 atau 4 kali lipat. “Jadi dengan keunggulan yang Bali memiliki kebudayaan kuat, saya rasa Bali akan menjadi pemain utama dan mampu menghadirkan pecinta game ke Bali,” ujarnya. Setelah pandemi, industri game meroket, karena semua bisa memainkan game ini rumah. dari
itu, “Untuk kita berharap di Bali ada Badan Pelindung Pengelolaan Karya Musisi Musik yang nantinya akan menjadi aset dan warisan yang besar untuk daerah Bali. Dikatakan, bahwa setiap tahun Komunitas Musik konsisten mempunyai 850 lebih musisi yang produktif dan 250 sampai 400 karya baru didapat setiap tahunnya yang dirilis secara digital. Komunitas Musik, Bagus Gede menyampaikan ini adalah hari yang ditunggu-tunggu untuk bisa bertemu dengan Gubernur Bali, Wayan Koster. Karena Bali adalah pintu global dan setiap tempat di Bali ada live entertainment musik, maka kita berharap musisi musik di Bali dapat dioptimalkan peranannya,” ujar Gede Bagus. Karena ekosistem musik di Bali sehat dan musisi sekali. banyak
Bali Padahal, telah menjadi industri film berstandar nasional dan internasional. Komunitas Film, Gus menyampaikan Ari semenjak puluhan tahun komunitasnya sudah berkarya, namun di Bali belum terlihat. dikategorikan
di Namun, era digital film maker di Bali belum mendapatkan kesempatan yang luas, baik secara pendistribusian maupun dilibatkan di dalam pembuatan film. Hal ini diakibatkan secara regulasi belum ada di Bali, sedangkan film maker dari luar negeri telah memproduksi film dari Bali. Atas itulah, hal Bali yang memiliki 5-6 bioskop, tercatat tak satu pun hasil karya yang kami buat pernah ditampilkan di bioskop tersebut,” keluhnya. “Kami masih menjadi penonton, sedangkan kualitas teman lokal di Bali sangat besar, bahkan prestasinya tidak kalah dengan temen di nasional internasional. dan
Digital Komunitas Art, Gusman Mones mengatakan bahwa komunitasnya bekerja melalui seni dengan digital. menerapkan Seiring perkembangan zaman, kebutuhan digital art semakin meluas, seperti imajinasi. membuat
ada Bahkan kampus yang jam kuliahnya dari reguler sampai ekstensi. “Jadi digital art adalah aset yang kita miliki, karena Bali memiliki kekuatan budaya dengan tradisi dan kearifan lokalnya yang orang lain tidak bisa meniru kekuatan budaya kita,” Gusman kata Mones. Sehingga banyak kampus-kampus yang berdiri sekarang telah mengembangkan jurusan digital. Kemudian memasuki era pandemi, digital art dibutuhkan untuk membantu UMKM di dalam mempromosikan produknya, dan semakin lama digital art dibutuhkan serta menjadi tren muda. anak
guru, Mulai satpam, pengangguran, hingga tukang servis handphone. “Komunitas kita cukup berprestasi di tingkat nasional dan sempat diundang di Jakarta Comedy Festival. Komunitas Komedian, Ida Bagus Anggara menyampaikan sejak pada berdiri 2011, anggota komunitasnya memiliki latar belakang berbeda-beda. Karena itu kita berharap kepada Pemerintah Provinsi Bali bisa mengolaborasikan kita dengan seniman lawak Bali untuk tampil dalam satu harapnya. event,”
Sementara (kmb/balipost). itu, Komunitas Content Creator dan Theater, David menyampaikan ini merupakan momentum yang sangat untuk baik memberdayakan komunitasnya di dalam membantu mempromosikan pembangunan Bali melalui content creator theater. dan
Baca juga: Gubernur Koster Resmikan PLTS di Tol Bali Mandara
Baca juga: Anggota DPRD Bantah Tudingan Bawa Uang Bansos
Gandeng Perguruan Tinggi, Gubernur Koster Ingin Progresif dan Tepat Sasaran Bangun Bali
Gubernur Koster Berkomitmen Hidupkan Kembali Bus TMD
Percepat Transformasi Digital, Indonesia Jalin Kerja Sama dengan India
Dorong Transformasi Digital, Diskominfo Badung Kerja Sama dengan Moratelindo
Revisi Pergub Angkutan Sewa Berbasis Aplikasi Tunggu Gubernur Definitif
Survei Ungkap 2 Fitur Populer Digunakan UMKM di Marketplace
Konsep Ekonomi Kerthi Bali Digagas Koster Wujudkan Keharmonisan Pembangunan
Industri Kreatif Digital Dorong Pertumbuhan Ekonomi Asia-Pasifik