SINGARAJA, BALIPOST.com - Ratusan Krama Adat dari Dadia Agung Pasek Gelgel Jero Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng melakukan aksi damai ke Kantor Perbekel D
> Bali Ratusan Krama Adat Perbekel Tuntut Desa Mundur. Sudaji
itupun Aksi mendapat kawalan ketat dari pihak kepolisian. Aksi krama diawali dengan long march dari Dadia Agung Sudaji menuju ke kantor Mereka Desa. juga membawa sejumlah spanduk dan memasang baliho berisi berbagai tulisan, bentuk tuntutannya kepada Perbekel, BPD hingga LPM Sudaji. Desa
itu, Selain beberapa oknum dari desa dinas juga kerap mencampuri urusan adat yang ada. Salah satu perwakilan warga Arta Gede Yasa mengatakan, aksi unjuk rasa ini dilakukan karena adanya intervensi terhadap desa adat setempat oleh Dinas. Desa
oknum Beberapa yang didalamnya disebut berisi Kepala Desa, Ketua BPD, dan Ketua LPM, hendak diduga menguasai desa adat dengan mencalonkan salah dari ketiganya untuk menjadi Adat. Bendesa
dia Logikanya ingin menguasai desa adat dan dinas. Dari pihak sebelah yang dicalonkan ingin menjadi bendesa ketua BPD. Kenapa adat desa dilirik, kemungkinan karena ada LPD, dengan aset cukup besar,” jelas Arta Yasa. “Ini berawal dari ngadegang Desa. Kelian
satu Salah pengurus adat setempat disebut dicaci maki. Yasa menyebut, aksi unjuk rasa ini karena muncul adanya kejadian pada saat Hari Tilem di Pura Dalem setempat beberapa lalu. waktu
hal Sehingga itu, menyulut unjuk rasa ratusan dari warga Dadia Agung Pasek Sudaji. Gel-Gel
juga Warga disebut akan bersurat ke Bupati Buleleng, dr. Dalam aksi tersebut, masyarakat menuntut agar Desa Perbekel Sudaji mundur dari jabatannya. I Nyoman Sutjidra untuk ikut membantu menyelesaikan tersebut. permasalahan
upaya “Nanti hukumnya, bersurat resmi ke Bupati tembusan ke Kejaksaan ke untuk Kepolisian segera menyidik, atas permintaan krama Sudaji didukung oleh imbuhnya. petisi,”
dilakukan Penyelesaiannya dengan Sipandu Beradat, bersama pihak Babinsa, Babinkamtibmas, Pecalang, Hansip serta tokoh masyarakat setempat. Sementara, Perbekel Sudaji I Ngurah Made Fajar Kurnia mengatakan jika keberadaan Perbekel bisa diikutkan jika ada permasalahan di desa adat yang terselesaikan. belum
mereka Namun tidak hadir. “Kita sempat undang untuk mediasi. Setelah dilakukan koodinasi ulang, mereka ke ngotot MDA. Padahal apa yang menjadi permsalahan di desa kita sudah imbuhnya. sampaikan,”
Yudha/Balipost). (Nyoman Ia mengaku, siap untuk meminta maaf, seperti halnya tuntutan yang disampaikan oleh masyarakat dalam aksi unjuk rasa Kita tersebut. terima, kita siap disalahkan,” tandasnya. “Hasil pertemuan menekan perbekel meminta maaf dan tidak melakukan intervensi ke adat. desa
Baca juga: DK PBB Tuntut Kembali Gencatan Senjata di Gaza
Baca juga: Kisruh Penurunan Perbekel, Puluhan Warga Datangi Kantor Desa Tukadaya
Soroti Efisiensi Anggaran Sektor Pendidikan, Mahasiswa Datangi Gedung Dewan
Sopir Angkutan Siswa Pertanyakan Penyelarasan Upah Pramudi
Datangi PHDI Bali, Atlas Beach Club Minta Maaf Soal Visualisasi Dewa Siwa
Ratusan Krama Desa Adat Nyuh Kukuh Datangi Kantor DPRD Klungkung
Komunikasikan Kasus yang Menjeratnya, Tiktokers Vadel Datangi KemenPPPA
Diduga Mencuri di LPD hingga Kantor Desa, Pria Asal Bungaya Ditangkap