JAKARTA, BALIPOST.com - Pakar epidemologi, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, menyarankan masyarakat tak mengunjungi negara yang ada kasus penyakit Marburg. I
> Peristiwa Nasional > Masyarakat Diminta Kunjungi Tak Negara dengan Marburg. Kasus
yang Nadia menjabat sebagai Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin (3/4), menyarankan masyarakat tak orang mengunjungi sakit di daerah terjangkit. Menurut dia, hingga saat ini Indonesia belum melaporkan kasus penyakit Marburg yang berasal dari Guinea itu. Ekuatorial
pemerintah Namun, tetap meminta masyarakat untuk waspada. Selain tidak mengunjungi negara terjangkit, mengingatkan Nadia pentingnya membiasakan mencuci tangan dan tidak makan makanan matang. setengah
pulang “Setelah (dari luar negeri) kalau ada gejala segera ke fasilitas kesehatan,” kata yang Nadia pernah menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian itu. Kesehatan
akibat Penyakit virus Marburg (filovirus) yang masih satu family dengan Virus Ebola itu ditularkan melalui langsung kontak dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi atau melalui benda yang terkontaminasi oleh Marburg. Virus
Kesehatan Organisasi Dunia (WHO) pada 13 Maret lalu menerima laporan kasus penyakit Marburg dari Guinea Mereka Ekuatorial. mencatat terdapat sembilan kematian dan 16 kasus suspek yang dilaporkan di Provinsi Ntem. Kie
yang Gejala dialami pasien berupa demam, kelelahan, muntah berdarah dan diare. Kementerian Kesehatan menyatakan gejala ini dengan mirip penyakit lain seperti malaria, tifus dan demam berdarah sehingga menyebabkan penyakit Marburg diidentifikasi. sulit
hari Pada ketiga, seseorang dapat mengalami diare berair yang parah, nyeri perut, kram, mual dan muntah dengan diare yang dapat bertahan seminggu. selama Gejala penyakit virus Marburg dapat muncul secara tiba-tiba, dengan demam tinggi, sakit kepala parah, malaise parah, dan otot. nyeri
itu, Selain pada fase ini seseorang dapat terlihat memiliki mata cekung. Pada hingga dua tujuh hari setelah awal gejala, ruam yang tidak gatal timbul. dapat
dapat Perdarahan terjadi di hidung, gusi, dan vagina serta dapat keluar melalui muntah dan pada feses. Gejala berat perdarahan berupa dapat terjadi pada hari kelima hingga ketujuh, dan pada kasus fatal perdarahan terjadi di area. beberapa
fase Selama penyakit yang berat, pasien mengalami demam tinggi, dan gangguan pada sistem saraf pusat sehingga dapat kebingungan mengalami dan mudah marah. Orkitis (radang testis) telah dilaporkan kadang-kadang pada fase akhir penyakit hari). (15
kasus Dalam yang fatal, kematian paling sering terjadi antara delapan dan sembilan setelah hari timbulnya gejala, biasanya didahului oleh kehilangan darah yang parah syok. dan
Pengobatan (Kmb/Balipost). yang bisa dilakukan bersifat simtomatik dan suportif yakni mengobati komplikasi dan menjaga cairan keseimbangan serta elektrolit. Saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk Marburg. virus
Baca juga: Usai Isoman 16 Hari, Menkes Budi Gunadi Kembali Beraktivitas
Baca juga: Kemenpar Tetapkan Top 3 Prioritas Pengembangan '10 Bali Baru'
Baca juga: Syarat Rekrutmen Anggota Bawaslu Dipermudah
Presiden Prabowo dan Menkes Budi Bahas Program Cek Kesehatan Gratis, Mulai Berjalan 10 Februari
Kasus Demam Berdarah Meningkat, Sejumlah WNA Dirawat di RS Ngoerah
Pemerintah Tidak Ada Persiapan Khusus Untuk HMPV Karena Seperti Flu Biasa
RS Diminta Tingkatkan Pengampuan Layanan Kanker Cegah Fatalitas