Molotov
Amukmu melukai pergelangan tanganku dengan pisau dapur kala asap molotov mengelabui mendung bibirku
Kau kotori dinding jantungku dengan graffiti pengharapan; diriku jadi buron ketakutan hingga akhir hayatku
Aku yang merdeka di altar neraka, mengikis bara bakaran belatungmu yang menghitam di jantungku
Neraka, silakan kau lahap segala tentangnya dengan apimu yang suci agar melebur bersama dosa-dosaku,
dosa yang dibawa oleh arwahku kala mengagumi hantu yang merasukinya
Akulah kesakitan itu, akulah kehampaan itu, kaulah arwah yang menyekap hantu yang selama ini melahap kesadaranku
Kini, tiada lagi air mata yang dipermasalahkan sebab jalanan kembali damai,
walau bekasnya tinggalkan bercak atas gugurnya kepercayaanku padamu
(2022)
Alfarizi Andrianaldi saat ini sedang aktif menempuh pendidikan tinggi jurusan Sastra Indonesia di Univertas Bung Hatta, Kota Padang. Kenali penulis lebih lanjut melalui akun Instagram miliknya, @bin.adia
0 Komentar